Selasa, 18 September 2012

SABAR ITU SENJATAKU


◙ SABAR ITU SENJATAKU ◙ (“Ya Rabb… kini aku telah dimadu, semoga Engkau membimbingku”, Aamiin)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Bismillahirrahmanirrahim……

 Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

◙ Awalnya pernikahan kami begitu harmonis dan bahagia. Kusyukuri atas semua anugrah ini
Namun….
Kebahagiaan itu kini terenggut, mulai pudar dan retak setelah kutau ada tumbuh ilalang dalam kehidupan rumah tanggaku yang tak aku harapkan sebelumnya.
Kebahagiaanku kini, seolah pergi terbawa arus bersama keegoisan suamiku yang mementingkan kebahagiaannya dibandingkan perasaanku
Benarlah ”Lelaki itu lebih mengedepankan logika dari pada perasaannya Hingga Logika Kesenangan turut menyelimuti dibanding rasa tuk mengerti”
Kehidupanku seolah diterpa Angin dan Badai yang menghantam secara bersamaan
Namun ku harus tetap Teguh, tegak berdiri, tak gentar dan berusaha Tegar!

***********************
◙ Suatu ketika ….Tatapan yang dulu mesra kini berubah yang kulihat… Terpancar sebuah harapan agar aku Meng -iyakan permohonannya, dalam hati ku tak henti Memohon
“Ya Allah, beri aku kekuatan Tuk menjalani Qadha-Mu jika memang ini Kehendak-Mu”
Tangan itu menggenggamku dalam tatapan harapan lalu berujar
“Umi… Maafkan Abi ya sebelumnya…. Bila keinginan Abi ini membuat Umi sedih… Tapi Abi berharap, Umi bisa memahami dan menyetujuinya”

Sementara aku tetap Tertunduk, memendam rasa kecewa dan Sedih yang teramat….
Namun kucoba terus kutahan, agar airmata ini tak menetes Hingga terlihat oleh suamiku!
Akupun tak ingin melihatnya sedih bila ku berurai airmata……

Dengan sgala kekuatan yang kumiliki, ku mencoba menatap suamiku penuh rasa sayang
“Benarkah Abi ingin menikah lagi??"
Aku tak mendengar jawaban langsung dari bibirnya….
hanya anggukan kepala yang ia haturkan
“Baiklah Abi….. tolong beri waktu untuk Umi berfikir sejenak…. sekarang istirahatlah dulu, waktu telah larut”
Kami pun pergi menuju tempat peristirahatan…..
Sementara aku masih berselimbutkan sedih.
Bismika Allaahumma ahyaa Wabismika amuut (Atas nama Engkau ya Rabb aku hidup dan Mati)

◙ Dalam Sepertiga Malam…….
Alhamdulilah ya Rabb… aku masih diberi kesempatan tuk bangun dipertengahan malam-Mu
Aku bergegas tuk mengambil air wudhu…. Hati masih menyimpan sedih
Kugelar sajadah cintaku
Kuadukan semua pada-Nya:
“Rabb……Apa yang salah pada diriku?
Hingga Engkau palingkan hati suamiku pada wanita lain?
Beri aku kekuatan tuk menerima semua ini
Rabb…..
Jika urusan ini membawa kebaikan bagiku tuk lebih mendekatkan diri kepada-Mu…
Kuikhlas pada Qadha-Mu
Biarlah Cinta-Mu saja yang kuharapkan
Biarlah kasih-Mu saja yang kudambakan
Robbana Allahu Anta Rabbi……
Inilah aku hamba-Mu memelas Kasih sayang-Mu
Memohon petunjuk-Mu

Kuserahkan semua kata-kataku dialtar-Mu
Dirumah Kebesaran-Mu
Pandanglah aku ya Rabb
Yang pasrah dalam airmata diatas sajadah cinta-Ku
Tempat ku Memohon dan Bersujud padaMu
Penuhi hatiku dengan Cinta-Mu
Jadikan Engkau Tujuanku!
Dalam Harap Ridha & RahmatMu

“Dimalam yang hening kini terpecah suara isak tangis hatiku
Meratapi diri yang Hina , yang masih terbuai oleh Mimpi dunia……
Namun ku tak ingin sampai tunduk pada dunia ,
ku tau kebahagiaan dunia adalah sementara.
Aku percaya Allah, Kebahagiaan akhirat itu kekal.
“Rabb….
Jangan biarkan aku tergelincir pada tipuan dunia
Hingga melalaikan diriku padaMu”

◙ Pagipun Datang Menyambut……..
Sisa-sisa airmata semalam masih berbekas dikelopak mataku
Namun ku tak ingin suamiku tau…..
Kuingin tetap ceria dimatanya dan Meneduhkan hatinya!
Akupun pake siasat ”memakai kacamata “
Suamiku menyapaku “Umi kok Tumben pake Kacamata? biasanya gak pernah dipake?”
Ku usahakan slalu tersenyum dalam menjawab sapa nya walau kutau hati ini menangis pilu
“oh, iya bi….. kebetulan aja ne mata umi sepertinya mulai Kabur”
Canda dipagi itu sedikit mulai terasa “Kabur kemana umi? biar abi Cari? heuheuheu”
Dalam hatiku bertanya ”seharusnya aku yang bertanya seperti itu”
kemanakah pandanganmu kini tertuju?”
tepukan dipundakku terasa “Umi kok malah melamun?”
Aku kaget sejenak….“Ooo…..h gak apa-apa kok bi”

◙ Jawaban Yang Dinantinya………
Sayup-sayup suara Adzan terdengar…
akupun bergegas pergi tuk kembali Menghadap Rabbku…..
Kini sedikit kumulai tenang, kuTau Allah telah hembuskan ketenangan Diqalbuku……
Dalam Kekuatan hati, ku temui suamiku…. Kutau dia menunggu Jawabanku
“Abi…..bila memang Abi, ingin menikah lagi Insyaallah Umi ikhlas”
Suamiku tak berkata apa-apa selain mengucap ”Alhamdulilah”

◙ Janji Suci Kedua Terwujud……..
Didepan mataku…. Sepasang mempelai begitu terlihat Bahagia
Namun… Entah kenapa? Para hadirin matanya tertuju padaku “Mungkin mereka tau, apa yang sedang kurasakan saat ini” Aku mencoba Tuk slalu tersenyum…..
Ijab kabul itupun terlaksana dengan Baik
“Ya Rabb…kini aku telah dimadu, semoga Engkau membimbingku”

◙ Setelah Pernikahan………
Tak seindah yang dibayangkan, ketidak adilan itu tak ditunjukan suamiku…….
Namun kucoba Ikhlas!
Semoga ini Menjadi Ladang Amal Bagiku
Ku tau Allah Azza wa Jalla Maha Adil, suatu saat Ia akan Tunjukan KEADILANNYA!!

NB → (maaf bila ada kesamaan dengan cerita diatas…. saya hanya mengembangkan aja apa yang ada disekitar kita dan Intinya adalah “Wanita yang dimadu itu sering mengalami KONFLIK BATIN yang terpendam) Benar dan salahnya Mohon dimaafkan…..^^

------Wallahu A'lam Bishshawwab-------

Wassalam...
Asiyah Muthmainnah
(¯`v´¯)
`·.¸.·´
¸.·´... ¸.·´¨) ¸.·*¨)
(¸.·´ (¸.·´ .·´ ¸¸.·¨¯`·.♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar