KISAH ISLAMI
Sahabatku..saatnya kita mengenal kembali
sosok-sosok pejuang islam yang gigih dalam menegakkan kembali agama ISLAM
.............................
Mungkin sahabatku pernah mendengar atau membaca
kisah seoarang pejuang Islam yang bernama " Muhammad Al-Fatih"...ya
Muhammad Al-Fatih,beliaulah salah satu pejuang yang gigih saat itu,,,,
Ceritanya berkenaan dengan apa yang pernah
disabdakan Rosullullah SAW 14 abad silam yang disampaikan sahabat Abdullah bin
Amru pada shahabat:
Abdullah bin Amru bin Al-Ash berkata,
"bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis,
tiba-tiba beliau SAW ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih
dahulu, Konstantinopel atau Roma. Rasulullah SAW menjawab, "Kota Heraklius
terlebih dahulu (maksudnya Konstantinopel) (HR Ahmad)
"Kalian pasti akan membebaskan
Konstantinopel, sehebat-hebat Amir (panglima perang) adalah Amir-nya dan
sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya "(HR Ahmad)
sahabatku...inilah awal dari perkataan yang
menginspirasi Muhammad Al-Fatih untuk menjadi pejuang legendaris masa depan,,,
ternyata perkataan Rasullullah tadi merupakan kabar gembira bagi kaum muslim
bahwa dua pilar peradaban barat pada waktu itu yang dijadikan simbol yaitu
"Kota Roma (Romawi Barat)" dan "Kota Konstantinopel (Romawi
Timur)" akan diberikan dan dibebaskan oleh kaum muslim.
Perkataan itulah yang menjadi penyemangat para
Khalifah untuk melakukan futuhat(penaklukan), tercatat dalam sejarah bahwa
Abu_Ayyub_al-Anshari (44 H) pada Khalifah Muawiyyah bin Abu Sufyan adalah orang
yang pertama kali ingin merealisasikan janji Allah tersebut, namun karena
kondisi fisik beliau tidak mampu memenuhinya, walaupun begitu, beliau meminta
agar jasadnya dikuburkan di bawah kaki pasukan kaum muslim terdepan pada saat
ekspedisi itu sebagai sebuah milestone bagi mujahid selanjutnya. Lalu Khalifah
Sulaiman bin Abdul-Malik (98 H) pada masa Kekhalifahan Umayyah, Khalifah
Harun_al-Rasyid (190 H) masa Kekhalifahan Abasiyyah, Khalifah Bayezid I (796 H)
masa Kekhalifahan Utsmanityyah, Khalifah Murad II (824 H) masa Kekhalifahan
Utsmaniyyah juga tercatat dalam usaha penaklukan konstantinopel, tetapi karena
satu dan lain hal, Allah belum mengizinkan kaum muslim memenangkan pertempuran
itu.
Tercatat dalam sejarah Konstantinopel merupakan
salah satu kota terpenting di dunia, kota ini memiliki benteng yang tidak
tertembus yang dibangun pada tahun 330 M. oleh Raja Byzantium yaitu
Constantine. Konstaninopel memiliki posisi yang sangat penting di mata dunia.
Sejak didirikannya, pemerintahan Byzantium telah menjadikannya sebagai ibukota
pemerintahan Byzantium...Sahabatku saat itu Konstantinopel merupakan salah satu
kota terbesar dan benteng terkuat di dunia saat itu, dikelilingi lautan dari
tiga sisi sekaligus, yaitu selat Bosphorus, Laut Marmarah dan Tanduk Emas
(golden horn) yang dijaga dengan rantai yang sangat besar, hingga tidak
memungkinkan untuk masuknya kapal musuh ke dalamnya. Pentingnya posisi
konstantinopel ini digambarkan oleh napoleon dengan kata-kata
".....kalaulah dunia ini sebuah negara, maka Konstantinopel inilah yang
paling layak menjadi ibukota negaranya!".
Kemudian muncullah Muhamamd II atau selanjutnya
dikenal sebagai Muhammad al-Fatih, yang akan menaklukan kota yang dikenal
konstantinopel ini, sejak kecil dia telah dididik oleh ulama-ulama besar pada
zamannya, khususnya Syaikh Aaq Syamsuddin yang tidak hanya menanamkan kemampuan
beragama dan ilmu Islam, tetapi juga membentuk mental pembebas pada diri Mumammad
al-Fatih. Beliau selalu membekali al-Fatih dengan cerita dan kisah para
penakluk, kisah syahid dan mulianya para mujahid, dan selalu mengingatkan
Muhammad II tentang bisyarah rasulullah dan janji Allah yang menjadikan seorang
anak kecil bernama Muhammad II memiliki mental seorang penakluk.
Maka tidak mengherankan sejarah mencatat bahwa
ketika berumur 23 tahun, al-Fatih telah menguasai 7 bahasa dan dia telah
memimpin ibukota Khilafah Islam di Adrianopel (Edirne) sejak berumur 21 tahun
(ada yang memberikan keterangan dia telah matang dalam politik sejak 12 tahun).
Sebagian besar hidup al-Fatih berada diatas kuda, dan beliau tidak pernah
meninggalkan shalat rawatib dan tahajjudnya untuk menjaga kedekatannya dengan
Allah dan memohon pertolongan dan idzinnya atas keinginannya yang telah
terpancang kuat dari awal: Menaklukan Konstantinopel.
Diapun sadar untuk menaklukkan konstantiopel dia
membutuhkan perencanaan yang baik dan orang-orang yang bisa diandalkan, maka
diapun membentuk dan mengumpulkan pasukan elit yang dinamakan Janissaries, yang
dilatih dengan ilmu agama, fisik, taktik dan segala yang dibutuhkan oleh
tentara, dan pendidikan ini dilaksanakan sejak dini, dan khusus dipersiapkan
untuk penaklukan konstantinopel. 40.00 orang yang loyal kepada Allah dan
rasul-Nya pun berkumpul dalam penugasan ini. Selain itu dia juga mengamankan
selat bosphorus yang menjadi nadi utama perdagangan dan transportasi bagi
konstantinopel dengan membangun benteng dengan 7 menara citadel yang selesai
dalam waktu kurang dari 4 bulan.
Tetapi konstantinopel bukanlah kota yang mudah
ditaklukkan, kota ini menahan serangan dari berbagai penjuru dunia dan berhasil
menetralkan semua ancaman yang datang kepadanya karena memiliki sistem
pertahanan yang sangat maju pada zamannya, yaitu tembok yang luar biasa tebal
dan tinggi, tingginya sekitar 30 m dan tebal 9 m, tidak ada satupun teknologi
yang dapat menghancurkan dan menembus tembok ini pada masa lalu. Dan untuk
inilah Sahabatku,al-Fatih menugaskan khusus pembuatan senjata yang dapat mengatasi
tembok ini.
Setelah mempersiapkan meriam raksasa yang dapat
melontarkan peluru seberat 700 kg, al-Fatih lalu mempersiapkan 250.000 total
pasukannya yang terbagi menjadi 3, yaitu pasukan laut dengan 400 kapal perang
menyerang melalui laut marmara, kapal-kapal kecil untuk menembus selat tanduk,
dan sisanya melalui jalan darat menyerang dari sebelah barat konstantinopel,
awal penyerangan ini dilakukan pada tanggal 6 April 1453, konstantinopel telah
terkepung
Keseluruhan pasukan al-Fatih dapat direpotkan
oleh pasukan konstantinopel yang bertahan di bentengnya, belum lagi serangan
bantuan dari negeri kristen lewat laut menambah beratnya pertempuran yang harus
dihadapi oleh al-Fatih, sampai tanggal 21 April 1453 tidak sedikitpun
tanda-tanda kemenangan akan dicapai pasukan al-Fatih, lalu akhirnya mereka
mencoba suatu cara yang tidak terbayangkan kecuali orang yang beriman. Dalam
waktu semalam 70 kapal pindah dari selat bosphorus menuju selat tanduk dengan
menggunakan tenaga manusia. Yilmaz Oztuna di dalam bukunya Osmanli Tarihi
menceritakan salah seorang ahli sejarah tentang Byzantium mengatakan:
“kami tidak pernah melihat dan tidak pernah
mendengar sebelumnya, sesuatu yang sangat luar biasa seperti ini. Muhammad
Al-Fatih telah mengubah bumi menjadi lautan dan dia menyeberangkan
kapal-kapalnya di puncak-puncak gunung sebagai pengganti gelombang-gelombang
lautan. Sungguh kehebatannya jauh melebihi apa yang dilakukan oleh Alexander
yang Agung,”
70 Kapal al-Fatih dipindahkan dari Selat
Bosphorus ke Selat Tanduk melalui Pegunungan Galata dalam waktu 1 malam
Pengepungan ini terus berlanjut sampai dengan
tanggal 27 Mei 1453, melihat kemenangan sudah dekat, Muhamamad al-Fatih
mengumpulkan para pasukannya lalu berkhutbah didepan mereka:
"Jika penaklukan kota Konstantinopel
sukses, maka sabda Rasulullah SAW telah menjadi kenyataan dan salah satu dari
mukjizatnya telah terbukti, maka kita akan mendapatkan bagian dari apa yang
telah menjadi janji dari hadits ini, yang berupa kemuliaan dan penghargaan.
Oleh karena itu, sampaikanlah pada para pasukan satu persatu, bahwa kemenangan
besar yang akan kita capai ini, akan menambah ketinggian dan kemuliaan Islam.
Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan, menjadikan syariat selalu didepan matanya
dan jangan sampai ada diantara mereka yang melanggar syariat yang mulia ini.
Hendaknya mereka tidak mengusik tempat-tempat peribadatan dan gereja-gereja.
Hendaknya mereka jangan mengganggu para pendeta dan orang-orang lemah tak
berdaya yang tidak ikut terjun dalam pertempuran".
Subhanallah,,,Sahabatku ini sebuah penegasan
Muhammad Al-Fatih pada pasukannya bahwa kemenangan tidak akan bisa dicapai
dengan mengandalkan kekuatan belaka, bukan pula karena kecerdasan dan strategi
perang, Muhammad al-Fatih sangat memahami bahwa kemenangan hanya akan tercapai
dengan izin dan pertolongan Allah.
Maka ia meminta seluruh pasukannya bermunajat
pada Allah, menjauhkan diri dari maksiat, bertahajjud pada malam harinya dan
berpuasa pada esok harinya. Pada tanggal 29 Mei 1453, serangan terakhir
dilancarkan, dan sebelum Ashar, al-Fatih sudah menginjakkan kakinya di gerbang
masuk konstantinopel. Berakhirlah pengepungan selama 52 hari lamanya dan
penantian panjang akan janji Allah selama 825 tahun lamanya. Konstantinopel
dibebaskan kaum muslim melalui tangan Muhammad Al-Fatih
Sahabatku cobalah Bayangkan, kekuatan seperti
apa yang bisa menjaga semangat, persatuan, dan kesabaran selama 52 hari perang
dan lintas generasi dalam 825 tahun lamanya? Kekuatan seperti apa yang dapat
menjadikan anak muda berumur 23 tahun menaklukan sebuah peradaban besar?
Inilah yang dinamakan kekuatan percaya pada
janji Allah dan bisyarah(Kabar gembira) rasul-Nya. Kemampuan melihat tidak
dengan mata tetapi dengan keimanan, kekuatan yang melebihi apapun,
Pernyataan Rasulullah kini telah menjadi
kenyataan bahwa knstantinopel telah ditaklukkan oleh tangan seorang pemuda yang
bernama" Muhammad al-Fatih"
dan ada satu lagi yang terwujud nantinya yaitu
"Penaklukan Kota Roma",InsyaAllah
Semoga tulisan sederhana ini membawa banyak
manfaat bagi yang membacanya. Segala kesalahan adalah dari saya pribadi, untuk
itu saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Dan kebenaran itu mutlak milik Allah Azza Wa
Jalla...Wallahu Musta'an
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ila
ha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika . . ..•*´`*•.♥♥.•*´`'•.¸*¤*
¸.•'´´*•.♥♥.•*´`*•.
admin.http://www.facebook.com/pages/Kisah-Kisah-Teladan-Islami-Penuh-Hikmah/156341124419814?v=app_2344061033
ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ
Dipersilahkan bagi yang ingin share and copas...
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar